Aku Terkenang Kampung Teka Iku

 

Desa yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari jantung kota Maumere, merupakan satu desa yang berada di wilayah kecamatan Kangae. Banyak orang pasti akan bertanya mengapa Desa tersebut diberi nama Desa Teka Iku. Desa Teka Iku yang meliputi Dusun Wolomude, Dusun Hubin Klo'ang. Dusun Watu Toa, Arat,  Dusun Hubin Natar , Dan Koja Gulo. Desa Teka Iku yang berbatasan dengan Desa Habi Dan Desa Langir (sebelah Utara), Desa Meken Detun ( Timur) ,Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Watu Gong dan sebelah Selatan merupakan kawasan Hutan Desa. Kalau ditelusuri akan sejarah dan kebermaknaannya. Desa ini telah banyak menyimpan nilai sejarah yang panjang, dengan tampilnya sosok Dua Tokoh Lokal yang menjadi panutan dan menjadi kebanggaaan bagi masyarakat Desa Teka Iku dan masyarakat Sikka pada umumnya.Dia adalah Mo'an Teka dan Mo'an Iku. Karena perjuangan dan jasa serta sikap juang mereka membuka terisolirnya rasa ketidakadilan serta sikap pemerasan dan sikap jajah yang dilakukan oleh kaum kolonial dulu, sehingga dengan jiwa patriotisme / rela berkorban maju berjuang untuk membawa perubahan bagi sikap dan mental masyarakat Hubin-Wolomude dan masyarakat Sikka pada umumnya untuk bebas menikmati hak dan kewajibannya sebagaimana seperti yang dialami oleh masyarakat dan anak bangsa lain di negeri ini.
Karena rasa bangga dan rasa memiliki nilai juang yang tinggi, namamu tetap dikenang dalam berbagai moment lokal seperti pemberian nama jalan Teka Iku, dibuatnya arca Patung Teka Iku yang kini ada berdiri tegak dan terkesan tegar dengan raut wajah penuh juang ,seolah menatap dan merenungkan nasib anak cucu Sikka kedepan seperti apa. Memang tetaplah dibanggakan sebagai anak-anak kelahiran di Desa Teka Iku, tidak pernah akan diragukan lagi. Daya juangmu dulu dengan sikap rela berkorban kini sudah mulai muncul beni-beni kehidupan untuk menjadikan Desa Teka sebagai desa yang penuh bersejarah dalam berbagai macam bidang kehidupannya. Walaupun perjuanganmu masih sampai sebatas di wilayah kabupaten Sikka, sudah menjadi suatu kebanggaan membawa harum nama kabupaten.
Desa Teka Iku banyak pula menyimpan nilai budaya yang lainnya seperti ,hasil peninggalan arca ( Deot ) yang ada di Lepo KOKO KEK ( Hubin Natar ), Watu mahe dan pelataran ( namang Loran ) sebagai tempat pertemuan Mo'an Teka dan du'a Mo'am Watu Pitu  dengan masyarakat. Hubin Natar juga merupakan kampung asli  Mo'an Teka Iku. 
Desa Teka Iku pun terkenal dengan banyaknya pohon-pohon Desa yang menjadi tempat berteduhnya burun burung yang membawa suasana kampung Hubin menjadi ramai di pagi dan sore hari. Hubin juga terkenal dengan panorama pegunungan  dan gunung yang indah dengan pemandangan. Bagi siapa yang suka dan hobi mendaki gunung, puncak Gunung Goran ( gunung Botak ) menjadi lokasi mendaki yang bagus. dari atas puncak gunung Botak (ilin Goran ) kita bisa melihat indahnya kota  Maumere  Utara Laut lepas. Uniknya juga dari atas gunung Goran, kita bisa menikmati dari kejauhan indahnya panorama pantai Selatan Kecamatan Bola dengan hempasan obak putih yang mengganas.
Perjalanan menujuh Puncak Gunung Goran memakan waktu satu setengah jam. Kita akan melewati kebun kopi rakyat yang berhamparan disekitar lereng gunung Goran. Dengan suasana yang benar asyik,kita akan menikmati segarnya air buah kepala muda. Kita juga bisa menikmati makanan khas lokal dengan ubi bakar,rose bakar, koja dan pisang bakar. suasana hutan dengan merdunya suara burang serta lincahnya jenis moyet yang membuat susana hati jadi tentram. Desa Teka Iku kini terkenal dengan hasil jambu, kemiri,kopi,kopra,bambu,jenis tenunan ( sarung ) sudah menjadi andalan masyarakat saat ini.
Bagi yang pingin mau cari tau tentang telur Manu Wodon, bisa saja kita temui disana dengan cara mengorek-ngorek tanah. Pokoknya sungguh mengasyikan . 
Lagi-lagi kalau kita berjalan ke dusun Wolomude, kita akan sangat senang dan bangga akan keahlian seniwati muda dan seniwati Tua dengan pintarnya merajut selembar kain sarung yang kaya akan motif,serta banyak ragam hias motif tenunan Ikat yang patut dikagumi sebagai budaya dan tradisi masyarakat ini.Terus arah  Barat Wolomude, anda bisa menikmati pemandangan indahnya panorama Bajo Wair ( tempat masyarakat nenek moyang dulu sampai sekarang biasa mengambilnya untuk air minum ). Ya aku juga pernah menikmati sejuknya mata air Bajo Wair , kerena aku lahir di dusun wolomude- Napun Kotin ).
Wolomude pun terkenal dengan hasil Tembakau dan sudah menjadi rutinitas para laki-laki di dusun ini dengan membudidayakan tanaman Tembakau. Hasilnya biasa di jual di Pasar Maumere, Pasar Bajo, Pasar Nita dan bahkan bisa di jual kepasar lokal terdekat diwilayah Kabupaten Sikka. 
 Gbr. Kegiatan Penghijauan Di Puncak Gunung Goran oleh KEJAR AKU Teka Iku
Gbr.2 Bersantai di atas Puncak Gunung Goran bersama Bang Yos Dan KEJAR AKU
Bagi masyarakat Teka Iku kini sudah saatnya kita merubah nasib kita , dengan optimis berjuang mensehjaterakan desa kita. Intinya hilangkan budaya malas, budaya santai ,budaya menunggu bantuan dan tanam jiwa dan semangat untuk selalu berjuang keras, percaya diri merubah masa yang lebih gemilang. Wahai kaum muda anak Teka Iku. berjuanglah menujuh Desa Teka Iku yang mandiri,berintelektual serta sikap nasionalis menatap masa depan anda.
Gbr.3. Puncak Gunung Goran di pandang dari bukit ( Wolon Bulir )
Gbr. 4  Posyandu Dusun Wolomude
Gbr.5. Gambar Rumah adat Di Dusun Hubin Natar ( Orin Tagan ) sisa satu ini saja

Gbr.6 Pemandangan diwaktu senja dilihat dari Bukit/wolon Gelot

Gbr.7 Jenis Telur Manu Wodon di kawasan Hutan Desa Teka Iku

Gbr.8 Cara mencari telur Manu Wodon di kawasan hutan Desa Teka Iku

Gbr.9 Wajah tampang seram ( SON ) ditengah hutan Wilayah Desa Teka Iku

Gbr. 10. Anak Kelompok Belajar  KEJAR AKU TEKA IKU di  atas puncak Gunung Goran

Gbr. 11 Suasana kebersamaan walaupun sepering Wair lulur Mage /KUa Asam
Gbr.12 Pemandangan Gunung Goran di suasana tertutup kabut
Gbr.13. Membelajarkan anak untuk memulai bekerja dari sekarang

Gbr.14 .Kebun Jagung di musim kemarau ( musim Lele daran )

Gbr.15 Santai menikmati jagung bakar di gubuk ( Orin Pang )
Gbr.16 Hasil jagung di musim kemarau ( Lele daran )

Gbr.17 Proses menjemur kopra setelah di belah ( wori kabor )

Gbr.18  Berteduh dibawah Gua ( Lian Rutun ) karena hujan
Gbr.19 Proses untuk menghasilkan moke/arak ( bo'ok Tua )

Gbr.20 Yan Kuwi berada di bawah pohon-pohon kawasan hutan Desa Teka Iku

Gbr.21  Om Stanis dengan model " Om Umin " Sadah hampir langka eh
Gbr.22  Tampang Om Brewok asyik.
Gbr.23. Tampang Garang tapi bersahaja unik bagi Om Piles
Gbr. Batu Kepala Ular Kobra ( di Napun Kotin ) Hubin Natar

Comments

Popular posts from this blog

Antara Puasa ,Paska dan Bencana sebuah Reflesi

'WINI NEAN' PANCASILA DALAM TATANAN TRADISI PERTANIAN

Hidupkan Kembali Budaya ( Tradisi Meminta Hujan )